Resensi buku relaksasi zikir dan implikasinya terhadap penderita gagal ginjal kronis

 

 

Judul Buku        : Konsep relaksasi zikir dan implikasinya terhadap penderita gagal ginjal                                             kronis
Penulis               : Iin Patimah, S.Kep., M.Kep.
Penerbit             : Penerbit Adab
ISBN                 : 978-623-7943-92-1
EISBN               : 000-000-000-000-0
Tahun terbit       : 2022

Resensi buku kali ini berjudul " Konsep relaksasi zikir dan implikasinya terhadap penderita gagal ginjal kronis' . Buku ini ditulis oleh Iin Patimah lulusan S2 keperawatan. Buku ini mengulas keterkaitan antara zikir dalam sebagai teknik relaksasi dan implikasinya pada penderita gagal ginjal. 


Pada bab I penulis mengulas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronis atau GGK  merupakan ganguan dimana tubuh sudah tidak mampu lagi mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit  dalam batas normal. GGK  merupakan penyakit yang bersifat progresif dan irreversible artinya fungsi ginjal penderita semakin lama menjadi semakin menurun dan tidak bisa pulih secara normal.

Kondisi yang demikian menimbulkan penumpukan urea dan sampah nitrogen dalam darah. Urea atau ureum merupakan zat sisa hasil dari  protein dan asam amino yang dipecah pada organ hati yang seharusnya dikeluarkan tubuh melalui urine.

Ulasan berikutnya adalah mengenai masalah klinis dan psikologis yang dialami penderita GGK. Masalah klinis yang dialami diantaranya : pembesaran vena leher, warna kulit menjadi abu-abu mengkilat, kulit kering bersisik, gatal-gatal, rambut tipis dan kasar, kuku tipis dan rapuh, mual dan muntah, nafas berbau amonia, kelemahan, kram otot bahkan sampai kejang, hipertensi tersien, tekanan darah tak teratur serta komplikasi yang lain. sedangkan masalah psikologis berupa kecemasan akan kematian, kelangsungan pekerjaan dll.


Pada bab II membahas mengenai hemodialisa (HD) atau sering disebut cuci darah. Hemodialisa merupakan terapi medis yang dilakukan oleh tim medis dengan menggunakan mesin " dialyzer". Fungsi dari mesin "dialyzer ini adalah sebagai pengganti ginjal sementara yang fungsinya untuk membersihkan darah penderita GGK. Lama waktu HD sekitar 4-5 jam. Dan pelaksanaannya 2 atau 3 seminggu.

Penulis juga menguraikan bahwa kecemasan dan kekhawatiran penderita GGK yang menjalani HD semakin meningkat. Kecemasan dan kekhawatiran ini menjadi pemicu stress dan depresi bagi penderita. Akibatnya penderita memiliki pemikiran negatif tentang makna hidup, kualitas hidup menurun, emosional menjadi buruk, mudah marah, mudah tersinggung, merasa bersalah dan kesehatan menurun.

Faktor kecemasan dipengaruhi oleh usia, pengalaman, konsep diri, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, status pekerjaan serta dukungan keluarga. Semakin lama penderita menderita gagal ginjal kronis dan menjalani terapi HD semakin tinggi tingkat kecemasannya. Untuk mengurangi kecemasan, biasanya penderita diberikan obat penenang oleh tim medis, namun tindakan ini tidak bisa berlangsung lama karena dengan mengkonsumsi obat secara terus menerus mempercepat penurunan atau kerusakan fungsi ginjal. 


Pada bab III, diulas tentang konsep , kedudukan , dalil, tujuan serta fungsi dari zikir. Pada bab III dijelaskan bahwa zikir merupakan cara mendekatkan diri pada Sang Pencipta pada agama islam. Zikir adalah mengingat kepada Allah SWT sebagai pencipta dengan sebanyak banyaknya dan usaha membangun hubungan yang baik antara seorang hamba kepadaNya.

Peranan dan fungsi zikir adalah untuk menjadikan manusia selalu ingat kepada Allah SWT, memberikan ketenangan, mengobati kecemasan dan kegersangan spiritul serta tergoncangnya psikis dan mental. Dengan berzikir , manusia akan terikat dengan Allah SWT dan menjadikan hati tenang, pikiran bersih dan tindakan terarah.

Selanjutnya pada bab IV penulis menjelaskan tentang relaksasi. Relaksasi adalah proses mengendorkan otot-otot tubuh yang mengalami ketegangan dan pikiran agar tercapai kondisi yang nyaman. Relaksasi dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun bergantung pada niat yang bersangkutan. Relaksasi dilakukan dengan menggunakan kalimat-kalimat positif yang diucapkan berulang-ulang untuk membuang pikiran yang negatif.

Tujuan dari relaksasi agar kondisi tubuh menjadi rileks. Tubuh yang rileks dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatis dan menekan sistem saraf simpatis. Sistem saraf parasimpatis mengontrol berbagai aktivitas tubuh saat sedang istirahat serta mengaktifkan pencernaan dan metabolisme sehingga efeknya dapat menurunkan tekanan darah, konsumsi oksigen, metabolisme serta produksi laktat. Dengan demikian penderita akan merasa nyaman.


Pada bab V, menulis menjelaskan mengenai implikasi relaksasi zikir terhadap penderita gagal ginjal. Zikir merupakan metode relaksasi yang paling efektif bagi penderita GGK karena terhubung langsung dengan Allah SWT. Pada terapi relaksasi zikir penderita berupaya untuk mengingat dan menghadirkan Allah SWT dalam qolbunya disertai dengan pujia-pujian atau kalimat toyibah secara lisan dan bersungguh sungguh dan setiap saat.

Dengan terapi ini, penderita membangun komunikasi yang erat kepadaNya, menempatkan dirinya sebagai makhluk yang paling hina dihadapan Allah SWT, jika itu dilakukan dengan hati yang bersih dan sungguh-sungguh, maka akan timbul rasa cinta kepada Allah SWT melebihi apapun didunia.

Rasa cinta itu akan menjadikan seseorang berserah diri dan menerima apa yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT dan yakin apapun yang ditakdirkan Allah terhadapnya adalah yang terbaik. Ketika penderita GGK sudah pasrah akan apa yang dialaminya maka hatinya menjadi tentram, emosinya terkontrol dengan baik dan kualitas hidup meningkat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Taking Simple Phone Message

Conjunction